Jumat, 03 Juli 2015

Di Bawah Rinai Hujan



Hujan memang tak menghapus kenangan, justru menghadirkannya kembali meski tak sebanyak rinai yang ia punya-

Sore ini rinai hujan jatuh berderai dari angkasa, merembes di tepi jendela kamar. Hembusan Angin menyematkan dingin yang menggigil, hingga tanpa sadar ku tiup kedua tanganku untuk mentrasfer panas yang ku miliki.

“Yah, lagi-lagi hujan”, desahku. Entah kenapa sudah 3 hari berturut-turut angkasa mengirimkan rinainya ke bumi. Membasahi tiap dahan yang kering dan menyirami tanah yang tandus. Dimana tiap butirnya saling bersahutan menghasilkan suara gemericik yang memiliki rithme khusus.
Suara gemericik dari ranting dan halaman menjadi lagu tersendiri, menuntunku kembali ke masa lalu. Yah, memang benar, Hujan seperti mesin waktu. Apakah kau tahu itu?
 
Saat itu menjelang senja di sebuah halte dekat kampusku, kau berbicara panjang lebar sedangkan aku hanya menjadi pendengar yang baik. Tak memperdulikan ramainya orang berebut tempat untuk berteduh, melindungi diri dari ribuan rinai hujan yang siap menyerangnya.
“Kau tahu? Hujan adalah pasukan pembawa pesan dari langit menuju tanah”, katamu tiba-tiba. Lalu dengan senyum khasmu kau mencoba menangkap rinai itu dalam tadahan tanganmu yang kemudian menimbulkan bunyi berkecipak di telapak tanganmu.
“Itulah cara langit menyentuh tanah yang hanya bisa dipandanginya dari atas. Sosok yang ia ingin lindungi setiap saat”, lanjutmu.
Saat itu aku hanya terdiam menelaah kalimat dari ucapanmu. Lalu sebelum ku ucapkan kalimat kontra atas opinimu, kau tiba-tiba menerobos rinai itu lalu meninggalkanku yang hanya dapat mengamati punggungmu yang kian menjauh.

Hei kamu, aku tak sependapat denganmu bahwa hujan adalah pembawa pesan langit kepada tanah. Kalau memang langit mencintai tanah, biarkanlah cinta itu tetap diam. Langit ataupun tanah tak perlu menjabarkan rasa itu. Karena dengan begitu mereka akan menghambarkan rasa sebelum mencicipinya. Biarkan mereka tetap seperti itu, bukankah tak butuh kata untuk bisa memahami kalau itu cinta?

Selalu ada cerita yang tersimpan di hatiku
tentang kau dan hujan

Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu disini
untukku...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar