Hujan memang tak menghapus kenangan, justru menghadirkannya
kembali meski tak sebanyak rinai yang ia punya-
Sore ini rinai hujan jatuh berderai dari angkasa, merembes
di tepi jendela kamar. Hembusan Angin menyematkan dingin yang menggigil, hingga
tanpa sadar ku tiup kedua tanganku untuk mentrasfer panas yang ku miliki.
“Yah, lagi-lagi hujan”, desahku. Entah kenapa sudah 3 hari
berturut-turut angkasa mengirimkan rinainya ke bumi. Membasahi tiap dahan yang
kering dan menyirami tanah yang tandus. Dimana tiap butirnya saling bersahutan menghasilkan
suara gemericik yang memiliki rithme khusus.
Suara gemericik dari ranting dan halaman menjadi lagu
tersendiri, menuntunku kembali ke masa lalu. Yah, memang benar, Hujan seperti mesin waktu. Apakah kau tahu itu?
Saat itu menjelang senja di sebuah halte dekat kampusku, kau
berbicara panjang lebar sedangkan aku hanya menjadi pendengar yang baik. Tak memperdulikan
ramainya orang berebut tempat untuk berteduh, melindungi diri dari ribuan rinai
hujan yang siap menyerangnya.
“Kau tahu? Hujan adalah
pasukan pembawa pesan dari langit menuju tanah”, katamu tiba-tiba. Lalu dengan
senyum khasmu kau mencoba menangkap rinai itu dalam tadahan tanganmu yang
kemudian menimbulkan bunyi berkecipak di telapak tanganmu.
“Itulah cara langit menyentuh tanah yang hanya bisa
dipandanginya dari atas. Sosok yang ia ingin lindungi setiap saat”, lanjutmu.
Saat itu aku hanya terdiam menelaah kalimat dari ucapanmu. Lalu
sebelum ku ucapkan kalimat kontra atas opinimu, kau tiba-tiba menerobos rinai
itu lalu meninggalkanku yang hanya dapat mengamati punggungmu yang kian menjauh.
Hei kamu, aku tak sependapat denganmu bahwa hujan adalah
pembawa pesan langit kepada tanah. Kalau memang langit mencintai tanah,
biarkanlah cinta itu tetap diam. Langit ataupun tanah tak perlu menjabarkan
rasa itu. Karena dengan begitu mereka akan menghambarkan rasa sebelum
mencicipinya. Biarkan mereka tetap seperti itu, bukankah tak butuh kata untuk
bisa memahami kalau itu cinta?
Selalu ada cerita yang tersimpan di
hatiku
tentang kau dan hujan
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu disini
untukku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar