When you know what you want, and
want it bad enough, you will find a way to get it
- Jim Rohn
Pernahkah
anda mendengar bagaimana perjuangan ikan salmon dalam menjaga kelangsungan
hidup mereka? Perjuangan ikan salmon dalam melestarikan keturunanannya tidaklah
mudah. Ikan salmon harus berenang dari laut ke hilir sungai melawan arus sejauh
ribuan mill untuk bereproduksi. Walaupun deras arus yang dihadapi, dengan gigih
mereka mengerahkan kekuatan mereka untuk terus berenang melawan arus menuju
tempat yang mereka inginkan untuk bereproduksi. Mereka menggerakkan ekor mereka,
melesat, melompat, dan berenang kembali menelusuri arus sungai. Mereka melakukan
perjalanan yang sangat beresiko. Mereka berhadapan dengan serangkaian predator
yang siap memangsa mereka, seperti anjing laut, singa laut, beruang dan manusia.
Bahkan selama berimigrasi, ikan salmon kehilangan sepertiga dari berat
tubuhnya. Banyak juga dari kawanan salmon itu mati di tengah jalan. Tidak hanya
itu, setelah ikan salmon tiba di hilir sungai untuk bereproduksi tidak lama
kemudian induk salmon itu mati.
Mungkin
anda bertanya-tanya, apa yang akan saya sampaikan dari cerita perjalanan ikan
salmon tersebut? Cerita perjalanan ikan salmon tersebut saya ambil dari buku
Life Will Never be The Same karangan Davit Setiawan. Tahukah anda sesungguhnya proses perpindahan
salmon identik dengan keberadaan kita dalam kehidupan sehari-hari? Banyak orang
menganggap bahwa dengan tetap berada pada zona nyaman, mereka sudah mengambil
langkah aman. Menurut saya anggapan seperti ini jelas salah besar karena
sesungguhnya kenyamanan mereka telah membenamkan potensi terbaik yang ada pada
diri mereka untuk bergerak maju. Sesungguhnya zona nyaman merupakan tempat yang
sangat tidak aman. Kenapa? Karena di tempat itu kita akan berhenti, padahal seperti yang kita ketahui setiap
manusia akan terus menerus mengalami perpindahan dalam hidupnya. Perpindahan itu
bisa seperti perpindahan tubuh kita dari kost ke kampus, kenaikan level dalam
suatu organisasi, kenaikan derajat pendidikan dari sarjana menuju magister, kenaikan
level dalam pekerjaan, dll. Maka untuk dapat berkembang menjadi lebih baik, mau
tidak mau kita harus melakukan aktivitas yang sangat memungkinkan untuk
berpindah dari satu fase kehidupan menuju fase kehidupan berikutnya.
Banyak
orang menganggap berpindah itu mudah, namun yang saya lihat di lapangan justru
sebaliknya. Berpindah bukanlah perkara mudah. Untuk berpindah dibutuhkan
keberanian yang besar karena pada dasarnya manusia memiliki ketakutan
tersendiri mengenai perpindahan. Sebagian orang merasa tidak nyaman dengan
suasana baru dan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Mereka sudah
merasa nyaman dengan suasana lama yang sudah tercipta. Padahal kalau mereka
sadar, kenyamanan seperti itulah yang membuat mereka terbelakang dan sama
sekali tidak berkembang.
Jika
kita menginginkan pencapaian yang lebih dalam hidup kita, maka pastilah ada pengorbanan
di dalamnya. Salah satu bentuk pengorbanan itu adalah kenyamanan yang kita
rasakan saat itu. Kita harus melakukan suatu perpindahan. Kita harus seperti
ikan salmon yang tidak takut berimigrasi dan berani berjuang untuk mewujudkan
impian. Apa pun yang terjadi kita harus berani berpindah. Kita harus berani
melakukan sesuatu yang baru yang akan membuat kita lebih baik dari sebelumnya. Maka
berpindahlah, bergeraklah untuk langkah yang baru. Jika kita tidak mendorong
diri kita untuk bergerak maju, maka kehidupan ini akan memaksa kita untuk
bergerak.
Obtacles don’t have to stop you. If
you run into a wall, don’t turn around and give up. Figure out how to clilmb
it, go through it, or work around it. (Michael Jordan)
Semangat
Menembus Langit
Lembar 7, Dandelion
Sang Pemimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar