Medan, 18 Maret 2016
Entah kenapa, akhir-akhir
ini terlalu banyak perasaan untuk sekedar diluapkan. Terlalu banyak pikiran untuk sekedar
diungkapkan. Terlalu banyak pilihan untuk sekedar dipertimbangkan. Dimana akhirnya
akan menimbulkan kesulitan dalam proses pengambilan keputusan.
Saat ini saya sedang tenggelam
bersama pemikiran yang dalam. Ini tidak hanya sekedar tentang ‘seberapa tinggi’
melainkan ‘seberapa besar’. Yaa, seberapa besar kontribusi dalam memberikan
manfaat kepada orang lain. Hal ini membuat pemikiran saya melayang jauh, tidak
hanya mengenai kontribusi, melainkan pertanyaan-pertanyaan lain yang tiba-tiba
muncul dengan cepatnya.
Bagaimana dengan mimpi-mimpimu?
Bagaimana dengan kritik ekstrim yang
terkadang malah menyurutkan api semangat?
Bagaimana dengan loyalitas selama
ini?
Bagimana dengan kerjasama yang
terjadi selama ini?
Ahh, entahlah. Semua ini terlalu
abstrak untuk dijelaskan.
Mengapa keegoisan sulit menjadi
pilihan?
Bolehkan suatu waktu saya menjadi
individu yang berbeda? Yaitu menjadi individu egois tanpa memikirkan orang lain.
Dan pada akhirnya hanya kepada diri
sendiri semua ini harus dipertanyakan.
Bukankah Allah selalu ada di hati? Maka
pertanyakanlah dengan hati, dengan kesungguhan cinta kepada-Nya.
Semangat Menembus
Langit
Lembar 6, Dandelion
Sang Pemimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar