Apoteker
merupakan tenaga profesi yang memiliki dasar pendidikan serta keterampilan di
bidang farmasi dan diberi wewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakan
aktivitas kefarmasian. Apoteker merupakan motor penggerak dalam
bidang kesehatan, salah satu penyebabnya adalah karena pemberian obat harus
melalui apoteker.
Namun,
masyarakat Indonesia belum mengetahui peran apoteker yang sesungguhnya.
Masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa apoteker adalah tukang obat, yaitu
sebagai seseorang yang menjual obat tanpa adanya tindakan-tindakan pelayanan
kefarmasian.
Hal
ini merupakan paradigma yang sangat menyedihkan, mereka hanya mengetahui
sebatas itu profesi apoteker. Masyarakat hanya mengetahui bahwa apoteker hanya
bertugas di apotek, padahal sebenarnya tugas apoteker sangat banyak. Lantas,
mengapa hal seperti ini dapat terjadi di Indonesia?
Buruknya citra apoteker di
masyarakat dapat diakibatkan karena apoteker itu sendiri. Sebab masyarakat
hanya menilai dari apa yang mereka lihat. Kebanyakan masyarakat tidak tahu
bahwa yang ada di belakang dokter adalah seorang apoteker. Seharusnya apoteker
turut andil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, salah satu contohnya adalah
jika di rumah sakit apoteker turut andil dalam kegiatan visite bersama dokter
dan perawat. Hal ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa profesi
apoteker itu ada.
Pada
prinsipnya, apoteker bukan hanya fokus pada obat, namun ada kegiatan lain yang
dilaksanakan oleh seorang apoteker yaitu pemberian pelayanan, informasi, dan
kepedulian terhadap pasien. hal ini sesuai dengan ranah pekerjaan profesi apoteker
yang terdapat dalam Permenkes 35 tahun 2014 pasal 2b.
Dalam
Permenkes 35 tahun 2014 Pasal 2b disebutkan bahwa pelayanan farmasi klinik apoteker
meliputi pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat
(PIO), konseling, Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy
care), Pemantauan Terapi Obat (PTO), Monitoring Efek Samping Obat
(MESO).
Dalam
Permenkes 35 tahun 2014 di atas sudah sangat jelas apa saja aktivitas yang
dilakukan oleh seorang apoteker. Maka kita harus berusaha untuk melaksanakannya
dengan baik. Jangan sampai ranah yang sudah seharusnya kita miliki diambil oleh
orang lain. Selain itu, kita juga tetap harus semangat untuk terus berjalan
bersama dalam mengabdi kepada masyarakat dan senantiasa saling mengingatkan
untuk terus memperbaiki kinerja profesi kita. Karena kita adalah bagian dari
roda besar yang terus berputar, mari bersama membangun Indonesia yang lebih
baik dari hari kemarin. Salam Farmasis Indonesia! Just ask your
Pharmacist!.
Farmasi’2013 USU
Semangat Menembus Langit
Lembar 8, Dandelion Sang Pemimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar