Perlahan-lahan ia tarikkan jemarinya di atas kertas,
sesekali ia lemparkan pandangan ke arah rembulan yang sedang menyinarinya malam
ini. Senyum kecil tersungging dari bibirnya yang indah dan lima detik berikut
senyum itu sirna, yang tertinggal hanyalah seberkas kekecewaan dan amarah yang
tersirat dari wajahnya.
Gadis itu telah berusaha melupakan semuanya. Namun rembulan itu sepertinya telah memacu ingatannya untuk memutar kumpulan roll film yang telah susah payah ia sembunyikan dari dalam otaknya, mungkin saja kumpulan roll film itu sudah kusam dan berdebu karena tak pernah ia sentuh sama sekali bahkan kumpulan roll film itu telah ia tempatkan pada bagian otaknya yang paling terkecil. Andai ia dapat menghapusnya pasti akan ia lakukan, namun apa daya hal itu tak dapat ia lakukan karena untuk menghapusnya tak semudah menghapus kumpulan file yang terdapat dalam komputer maupun handphonenya.
Tak terasa butiran mutiara bening telah mengintip dari sudut matanya yang indah. Perlahan namun pasti mutiara itu terus mengalir hingga membasahi pipinya. Kenangan yang selama ini ia tidurkan kini bangkit seakan terbangun dari tidur panjangnya.
Gadis itu telah berusaha melupakan semuanya. Namun rembulan itu sepertinya telah memacu ingatannya untuk memutar kumpulan roll film yang telah susah payah ia sembunyikan dari dalam otaknya, mungkin saja kumpulan roll film itu sudah kusam dan berdebu karena tak pernah ia sentuh sama sekali bahkan kumpulan roll film itu telah ia tempatkan pada bagian otaknya yang paling terkecil. Andai ia dapat menghapusnya pasti akan ia lakukan, namun apa daya hal itu tak dapat ia lakukan karena untuk menghapusnya tak semudah menghapus kumpulan file yang terdapat dalam komputer maupun handphonenya.
Tak terasa butiran mutiara bening telah mengintip dari sudut matanya yang indah. Perlahan namun pasti mutiara itu terus mengalir hingga membasahi pipinya. Kenangan yang selama ini ia tidurkan kini bangkit seakan terbangun dari tidur panjangnya.
Saat ini gadis itu sedang terisak, hingga membuat bahunya
naik turun tak beraturan. Ada rasa sakit di hati yang terselip disetiap
isakannya. Sakit yang setiap kali akan dilupakannya, namun yang ada malah rasa
sakit itu semakin dalam. Membuatnya ingin mengulang waktu dan memperbaiki apa
yang sudah dilakukannya. Namun waktu tak pernah berjalan ke belakang. Ia selalu
berjalan ke depan, baik itu dengannya ataupun tanpanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar