Kamis, 28 April 2016

Posbindu PTM Sebagai Upaya Indonesia Rendah Diabetes



                                                                                      Oleh    : Tri Sumaria

Kesehatan bukan segalanya, namun tanpa kesehatan kita tidak dapat menjalankan segala sesuatu dengan baik”, kutipan ini tentunya tidak asing lagi di telinga kita dan tentunya kutipan itu memang benar adanya. Sebab dengan tingkat kesehatan yang baik akan menghantarkan kita pada tingginya harapan hidup seseorang. Namun ada beberapa penyakit yang dapat mengganggu tingkat kesehatan seseorang, salah satunya adalah Diabetes melitus.
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diabetes mellitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Dipiro dkk., 2008).
World Health Organization (WHO) memprediksikan adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun-tahun mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Peningkatan prevalensi terjadinya DM ini diakibatkan karena factor gaya hidup, etnis dan usia.
Diabetes mellitus terdiri dari dua tipe yaitu tipe pertama yang disebabkan keturunan dan tipe kedua disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Secara umum, hampir 80 % prevalensi diabetes mellitus adalah DM tipe 2. Ini berarti gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya prevalensi DM.
Pengelolaan DM yang tidak dilakukan dengan baik, terutama pengendalian kadar gula darah dapat menimbulkan komplikasi. Beberapa penyakit yang dapat dikeluhkan akibat DM seperti gangguan penglihatan, katarak, penyakit jantung, gangguan ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk (gangren), infeksi paru dan sebagainya. Tidak jarang penyakit DM dapat mengakibatkan kecacatan akibat terjadi pembusukan pada organ tubuh (Depkes, 2005). Selain komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat tidak terkendalinya glukosa darah, penderita DM tipe 2 dengan glukosa darah puasa yang tidak terkendali merupakan penyebab risiko  kematian akibat penyakit kardivaskuler tertinggi (Kaptoge et al, 2011; Sacks et al, 2002).
Mengendalikan diabetes mellitus sangat penting dilakukan untuk menghindari biaya pengobatan yang sangat mahal. Selain itu, tujuan program pengendalian DM adalah agar terselenggaranya pengendalian factor risiko untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan DM. Pengendalian DM lebih diprioritaskan pada pencegahan dini melalui upaya pencegahan factor risiko DM yaitu upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Posbindu PTM adalah singkatan dari Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular dimana merupakan program pengendalian factor risiko penyakit tidak menular berbasis masyarakat yang bertujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap factor risiko baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat lingkungan sekitarnya.
Pada Posbindu PTM dilaksanakan 2 program yaitu yang pertama adalah PATUH yang meliputi periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet sehat dengan gizi seimbang, upayakan beraktivitas fisik dengan aman, hindari rokok, alcohol, serta zat karsinogenik lainnya dan yang kedua adalah CERDIK yang meliputi: cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur, enyahkan asap rokok dan polusi udara lain, rajin aktifitas fisik dengan gerak olahraga dan seni, diet yang sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup dan utamakan keselamatan serta kendalikan stress dan tindak kekerasan.
Mari kita bersama-sama menjalankan  program posbindu PTM agar prevalensi diabetes kedepannya berkurang. Mencegah lebih baik daripada mengobati, pencegahan merupakan sebuah investasi bukan hanya untuk hari ini tetapi juga untuk hari-hari yang akan datang. Sehat bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita yang kita cintai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar