Oleh : Tri Sumaria
Pemuda
merupakan aktor dalam akselerasi pembangunan suatu negara, khususnya dalam hal
pendidikan. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi
sebagai agent of change dan sosial
kontrol sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat. Baik buruknya
suatu negara dapat dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah
seorang penerus dan pewaris bangsa dan negara.
Sejak zaman
pergerakan nasional Indonesia peranan pemuda sangat besar, dan dalam
perjuangannya banyak melalui pendidikan bangsa. Para Founding Fathers pun
banyak melakukan pendidikan bangsa, misalnya Soekarno tidak henti-hentinya
mendidik bangsa terutama untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa, semangat
nasionalisme yang juga dikenal dengan nation and character building.
Kemajuan
suatu daerah akan ditentukan oleh kualitas pendidikannya sedangkan masa depan
suatu daerah berada di tangan generasi muda. Disinilah keterkaitan peran pemuda
dalam pendidikan. Pendidikan bukan semata-mata menekankan arti penting nilai
akademik, kecerdasan otak atau inteligensia saja. Melainkan harus mencakup
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Pendidikan di
Provinsi Sumatera Utara masih perlu ditingkatkan kualitasnya sesuai
perkembangan zaman. Sebab pendidikan itu dinamis sepanjang masa yang berkembang
sesuai dengan kemajuan dunia. Walau dunia pendidikan di Sumut masih jauh dari
harapan seperti hasil riset yang dilakukan oleh UNDIP pada tahun 1995 dan 2002
bahwa pendidikan di Indonesia dinilai masih jauh dari harapan mutu pendidikan
Indonesia di bawah Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina bahkan pernah di
bawah Vietnam.
Pendidikan di
Sumatera Utara mengaju pada KBK Depdiknas 2002 dimana mengisyaratkan bahwa empat
pilar dasar pendidikan perlu diberdayakan agar siswa mampu berbuat untuk
memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan
interaksi dengan lingkungannya baik fisik, sosial, maupun budaya, sehingga
mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya (learning
to know). Dengan demikian siswa dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan
dirinya (learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan individu atau
kelompok yang bervariasi (learning to live together) akan membentuk
pemahaman akan kemajemukan dan keanekaragaman yang menumbuhkembangkan sikap
positif dan toleran.
Oleh karena
itu, diharapkan pemuda yang ada di Sumatera Utara mampu menerapkan empat pilar
dasar pendidikan kepada anak-anak generasi
bangsa yang ada di Sumatera Utara, sehingga terciptanya kualitas
pendidikan yang baik serta terbentuknya generasi yang berkarakter.
Saat ini
pendidikan menjadi hal yang sangat penting, mengingat perkembangan ilmu
pengetahuan terus berkembang tanpa kita sadari dan sebagai seorang pemuda, maka
diharapkan bisa menyebarkan ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah
kepada peserta didik dan masyarakat sekitar. Selain itu pendidikan merupakan
sarana untuk memperkuat jati diri bangsa dalam proses industrialisasi dan
mendorong terjadinya perubahan masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara
dalam memasuki era globalisasi. Peningkatan kualitas pendidikan di Sumatera
Utara adalah suatu tugas dan tanggung jawab semua pihak yang harus dilakukan
terus menerus dan secara terpadu. Maka sebagi seorang pemuda harus turut andil
dalam bertanggung jawab meningkatkan kualitas pendidikan serta membangun
Sumatera Utara agar lebih baik di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar